Bersyukurlah (Lanjutan dari Cara Memiliki Mindset Abundance)
Artikel ini adalah kelanjutan dari artikel yang berjudul “Pola Pikir Seperti Ini yang Membuat Anda Jadi Kaya, Tetap Kaya dan Lebih Bahagia” yang membahas tentang Mindset Abundance atau Pola Pikir Berkelimpahan.
Artikel ini akan membahas cara pertama yang bisa Anda lakukan agar bisa memiliki pola pikir berkelimpahan atau Abundance Mindset yaitu Bersyukurlah dengan Apa yang Anda Miliki.
Bersyukur? Saya yakin ini bukan pertama kali Anda mendengar nasehat ini. Apalagi baru-baru ini saya juga menuliskan tentang “7 Hal yang Saya Syukuri Saat Ultah 42“.
Walaupun ada beberapa hal yang tampak seperti perulangan di artikel ini, tetapi menurut saya, manusia itu mudah lupa sehingga hal yang penting memang perlu sering diulangi agar kita terus diingatkan.
Oke, pertanyaannya adalah:
Mengapa bersyukur bisa membantu Anda mengembangkan pola pikir berkelimpahan?
Tentu Anda bertanya-tanya, kok bisa bersyukur membuat kita merasa berkelimpahan? Itulah yang ingin saya bahas di artikel ini sehingga Anda yakin lalu mempraktekkannya.
Satu hal yang perlu Anda mengerti terlebih dahulu adalah:
Pikiran manusia hanya bisa fokus ke satu hal dalam satu saat sehingga saat Anda bersyukur, sebenarnya Anda sedang berfokus pada hal yang Anda miliki, bukan hal yang tidak Anda miliki.
Saat bersyukur, Anda akan merasa bahwa ternyata ada banyak yang Anda miliki, yang mungkin tidak Anda sadari sebelumnya. Anda lalu akan merasa berkecukupan. Perasaan ini akan membuat Anda merasa tenang, damai dan bahagia.
Seperti yang banyak buku dan orang bijaksana katakan bahwa:
Orang akan memiliki realita sesuai dengan apa yang dominan di dalam pikirannya.
Jadi maksudnya pikiran akan menarik kejadian atau hal-hal yang dominan atau sering Anda pikirkan.
Sehingga saat Anda sering berpikir dan merasa bahwa Anda itu berkelimpahan, berkecukupan (memiliki lebih dari cukup) dan merasa ada banyak hal yang baik dalam kehidupan Anda maka secara bawah sadar, Anda justru bakal menarik semakin banyak hal yang baik ke diri Anda.
Oleh sebab itulah, menurut pengalaman pribadi saya, sering-sering bersyukur akan membuat pikiran Anda dominan dengan perasaan berkelimpahan, berkecukupan dan otomatis Anda jadi lebih bahagia.
Tetapi bersyukur seperti yang saya jelaskan ini, bukan hal yang mudah untuk dilakukan, betul tidak?
Kebanyakan orang lebih mudah untuk mengeluh, komplain, iri dan sejenisnya serta memikirkan hal-hal yang TIDAK dia miliki. Selalu merasa kurang, betul tidak? 🙂
“Kenapa ya aku kok gak bisa punya mobil seperti si A?”
“Si A itu kok beruntung banget sih, bisa dapat warisan besar dari orangtuanya.”
“Si A itu beruntung, anaknya pintar, anak saya ini bodoh banget sih, nilai-nilainya jelek semua”.
“Aduh istrinya si A cantik banget, gak seperti istri saya yang gemuk dan jelek” ha..ha..
“Enak banget ya si A punya uang banyak dan rumah bagus, coba dia mau bantu saya, pasti saya juga bisa kaya”
dan seterusnya.
Jadi Anda bisa lihat, bahwa yang dirasa kekurangan bukan cuma soal uang/materi, sudah menyangkut segala sesuatu dalam aspek kehidupan.
Sadarkah Anda bahwa saat Anda mengeluh, komplain, iri dan sibuk memikirkan apa yang tidak Anda miliki, sebenarnya Anda sedang merasa kekurangan atau memiliki pola pikir kekurangan atau Mindset Scarcity.
Percaya atau gak percaya, pikiran seperti ini justru bukan malah membantu Anda meraih apa yang Anda inginkan, tetapi justru malah menjauhkan karena Anda akan menarik lebih banyak lagi hal-hal yang berhubungan dengan kekurangan.
INGAT: Orang akan memiliki realita sesuai dengan apa yang dominan di dalam pikirannya.
Sehingga saat seseorang terus berpikir saya kurang ini, saya kurang itu, kenapa si dia bisa punya X tapi saya tidak punya dan seterusnya, berarti yang dominan di pikirannya adalah perasaan kekurangan atau scarcity.
Sedangkan saat bersyukur, berterima-kasih dan fokus dengan apa yang dimiliki, Anda sedang berpikir dan merasa berkelimpahan atau merasa lebih dari cukup, Anda justru akan menarik hal-hal yang membuat Anda semakin berkelimpahan. Dan hal ini bisa tampak dari seberapa sering Anda bersyukur dengan apa yang telah Anda miliki.
Anda mungkin akan berargumentasi dengan saya: “Pak, orang kaya jelas mudah bersyukur, lah dia punya banyak, sedangkan saya gak punya apa-apa, apa yang harus disyukuri?”
Ya memang itulah bagian yang tersulit! 🙂
Bersyukur saat Anda kesulitan dan tidak memiliki apa-apa, membutuhkan tekad dan niat untuk melatih diri agar Anda mau merefleksi dan mencari-cari apa sebenarnya yang telah Anda miliki dan bisa disyukuri.
Hal inilah yang terjadi pada diri saya saat saya bangkrut karena kegagalan di bisnis properti yang saya jalankan. Uang saya habis, hutang bank menumpuk dan rumah digadaikan ke bank, saya tidak punya pendapatan lain saat itu sehingga saya harus menjual mobil hanya agar keluarga saya bisa tetap makan!
Apakah mudah bersyukur pada saat mengalami kondisi terpuruk seperti itu?
Seperti yang saya ceritakan di artikel “7 Hal yang Saya Syukuri Saat Ultah 42” pada saat terpuruk seperti itu, sangatlah susah bagi saya untuk bisa bersyukur. Sangat Sulit!
Pikiran saya saat itu lebih dominan dengan perasaan marah dan menyesal mengapa saya bisa sampai membawa keluarga saya jadi menderita. Saya juga penuh kemarahan kepada partner bisnis yang menyalah-gunakan kepercayaan yang diberikan.
Pikiran penuh dengan kebingungan tentang bagaimana melunasi hutang bank dan menebus sertifikat rumah yang dijaminkan ke bank dan masih banyak rasa frustasi lainnya. Saya juga kehilangan kepercayaan diri dan malu bertemu dengan orang lain.
Singkatnya, saya merasa serba kekurangan dalam semua aspek kehidupan saya. Tetapi setelah berlangsung cukup lama, saya merasa HARUS bisa keluar dari situasi ini. Tetapi bagaimana caranya?
Dan seperti yang pernah saya ceritakan sebelumnya, salah satu hal yang saya mulai coba praktekkan adalah dengan mulai bersyukur untuk melatih diri agar memiliki pola pikir berkelimpahan atau berkecukupan.
Tetapi apa yang saya syukuri ya? Segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan saya saat itu adalah cuma masalah.
Saya berusaha untuk rileks dengan bermeditasi (tidak mudah melakukan hal ini saat pikiran Anda kacau) agar pikiran saya bisa lebih jernih memikirkan apa yang saya bisa syukuri dan berterima-kasih dalam hidup saya.
Saat saya mulai rileks, saya mulai bertanya berulang kali kepada diri saya “Apa yang masih saya miliki yang bisa saya syukuri dan berterima-kasih?”
Ternyata tidak lama kemudian, jawaban dari pertanyaan ini satu per satu bermunculan, seperti:
- Saya masih sehat dan anggota tubuh saya masih lengkap.
- Saya masih memiliki istri yang setia pada saya dan walaupun dia sama stressnya dengan saya, dia percaya bahwa saya bisa bangkit lagi.
- Saya memiliki anak laki yang begitu lucu dan menyenangkan sehingga memberikan kegembiraan.
- Saya masih memiliki rumah tempat tinggal (walaupun sertifikatnya di bank), paling tidak saya tidak harus tinggal di jalan 🙂
- Saya masih punya keahlian dan kecerdasan untuk memulai sesuatu yang baru.
- Saya masih punya keluarga (mama dan saudara) yang mendukung dan percaya dengan saya.
- Saya masih punya laptop dan peralatan untuk bisa bekerja.
- Saya masih bisa jalan-jalan di taman yang gratis untuk hiburan dan refreshing dengan keluarga.
- Saya masih punya 1 mobil sederhana untuk transportasi, setelah satunya dijual.
- Saya masih punya teman-teman sejati yang bisa saya andalkan jika saya minta tolong.
- Dan seterusnya.
Amazing! Ternyata saya masih punya banyak hal lho! 🙂
Saat pikiran Anda diminta untuk memikirkan apa yang masih Anda miliki, jawabannya ternyata bisa bermunculan. Saya lalu bersyukur dengan semua jawaban itu dan berterima-kasih dengan sepenuh hati.
Perasaan bahagia bisa saya rasakan saat itu. Saya bisa tersenyum kembali karena saya sadar bahwa masih memiliki banyak hal. Padahal sebelumnya saya terus berpikir dengan semua uang & harta yang hilang, hal-hal yang tidak saya miliki dan inilah yang membuat stress, betul tidak?
Sejak itu, saya sering melatih diri untuk sering-sering bersyukur dan berterima-kasih terhadap segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan saya.
Bisa tertawa bersama keluarga, saya syukuri.
Dapat sejumlah uang dari kerjaan/bisnis, tidak masalah besar atau kecil, saya syukuri.
Bisa mendengar kicauan burung dan hamparan taman yang indah, saya syukuri.
Bisa jalan-jalan ke luar kota (cuma 1 jam perjalanan), saya syukuri.
Bisa travelling ke luar negeri saya syukuri (ya jelas lah he..he..). Anda nangkap ya maksud saya 🙂
Saat itu saya bukannya tidak sadar bahwa saya masih belum memiliki banyak hal yang saya inginkan atau impikan, tetapi saya memilih untuk lebih sering fokus dan bersyukur dengan apa yang saya miliki.
Dan dengan waktu ternyata kehidupan saya mulai berangsur-angsur membaik seiring dengan saya sering bersyukur dan berterima-kasih terhadap apapun yang terjadi.
Tentu tidak instan ya, jangan berpikir bahwa dengan bersyukur hari ini, besok dah mau sukses he..he..
Jadi itulah cara pertama untuk melatih diri Anda untuk memiliki Pola Pikir Berkelimpahan atau Mindset Abundance yaitu Bersyukur dengan Apa yang Anda Miliki.
Saya membahas cara kedua untuk mengembangkan Pola Pikir Berkelimpahan atau Mindset Abundance di lanjutan artikel ini yang berjudul “Bermurah Hatilah“.
Semoga bermanfaat 🙂
[sc:cta-akhir-artikel]