Ubah Cara Bertanya untuk Mengubah Nasib Anda
Banyak orang ingin mengubah nasib jadi lebih sukses, lebih kaya, lebih bahagia dan lebih lebih lainnya, betul tidak? Tidak ada satupun saya rasa manusia yang waras ingin mengubah nasibnya jadi lebih jelek, lebih miskin, lebih sengsara he..he..
Tetapi tahukah Anda, banyak orang yang mengaku ingin mengubah nasib jadi lebih sukses, lebih kaya, lebih bahagia dll, secara tidak sadar melakukan kebiasaan-kebiasaan yang justru akan membuat nasibnya jadi lebih jelek (sesuatu yang sebetulnya ingin dia hindari).
Apa kebiasaan yang saya maksud tersebut?
Tidak lain dan tidak bukan adalah Cara Bertanya. Yang saya maksud terutama cara bertanya yang terjadi di dalam pikiran Anda, BUKAN yang terucap dari mulut Anda.
Agar penjelasan saya ini lebih jelas maksudnya, mari kita simulasikan atau test saja…
Coba bayangkan di dalam pikiran Anda, sesuatu kejadian yang tidak mengenakkan telah terjadi dalam hidup Anda.
Misalkan saja kejadiannya adalah Anda ingin menginvestasikan uang tabungan untuk sekolah anak yang telah Anda kumpulkan dari hasil kerja bertahun-tahun agar berkembang lebih cepat. Jumlahnya sebut saja Rp 40 juta.
Anda dijanjikan oleh teman Anda bahwa investasi yang ditawarkan akan memberikan hasil 30% per tahun (bandingkan dengan bunga deposito yang cuma 10% per tahun). Anda percaya dan lalu ‘menginvestasikan’ uang yang merupakan masa depan anak Anda ini.
Setelah beberapa bulan berlalu, Anda baru sadar bahwa investasi yang dijelaskan adalah sebuah penipuan. Teman Anda juga tidak tahu sebelumnya, tetapi semua terlambat dan uang untuk masa depan anak Anda yang besarnya puluhan juta tersebut lenyap!
Saat kejadian seperti ini terjadi, apa yang ada di benak pikiran Anda? Apa pertanyaan yang muncul di pikiran Anda?
Coba bayangkan dan renungkan…. Apa pikiran dan pertanyaan yang muncul di pikiran Anda?
Apakah pertanyaan seperti berikut :
“Kenapa saya begitu bodoh untuk percaya dengan investasi ini?”
“Kenapa kejadian buruk seperti ini bisa terjadi?”
“Kenapa teman saya tidak memberikan peringatan bahwa ini bisa jadi sebuah penipuan?”
“Kenapa saya yang selalu jujur kepada orang lain bisa mengalami kejadian seperti ini?”
Dan sederetan kenapa, kenapa atau why why lainnya.
Dan setelah bertanya seperti itu, apakah pikiran Anda akan memberikan jawaban positif yang bisa membuat diri Anda menjadi lebih baik?
Saya rasa tidak!
Kenapa? Karena jawaban yang akan Anda dapatkan akan seperti:
“Kamu memang bodoh atau tidak mengerti tentang investasi”
“Kamu memang nasibnya sering apes, ingat kejadian dulu itu, nasibmu memang tidak baik”
“Temanmu itu memang payah, gak bisa dipercaya. Dia harus bertanggung-jawab”
Dan masih banyak jawaban negatif lain yang pasti bermunculan, betul tidak? Kenapa bisa seperti itu?
Hal ini disebabkan pikiran Anda seperti pembantu yang selalu mendukung Anda sehingga jawaban yang muncul selalu bergantung pada pertanyaan yang Anda berikan.
Pikiran akan menggali jawaban sesuai pertanyaan yang Anda berikan.
Anda bertanya ke diri Anda sendiri “Kenapa ya saya belum kaya?” maka pikiran Anda akan mendukung asumsi itu dan mulai memberikan jawaban sesuai pertanyaan, seperti:
“Ya takdirmu memang jadi orang susah!”
“Orang bisa kaya karena dilahirkan dari keluarga kaya. Lah kamu dilahirkan dari keluarga miskin, wajar!”
“Sebabnya karena tidak ada saudara dan teman yang peduli dan bersedia membantumu”
“Pemerintah tidak menyediakan lowongan pekerjaan untuk orang-orang seperti saya”
Jadi akhirnya menyalahkan orangtua, teman, saudara, pemerintah, bebek, kucing dan lain sebagainya. Apakah situasi akan lebih baik saat Anda menyalahkan semua orang?
TENTU TIDAK!!
Kalau Anda ingin mengubah keadaan, salah satu pelajaran penting yang saya pelajari dari pengalaman dan pembelajaran saya di bidang pengembangan diri selama bertahun-tahun adalah dengan mengubah “Cara Bertanya” terutama ke diri Anda.
Daripada Anda bertanya ke diri Anda “Kenapa ya saya belum kaya?”,
LEBIH BAIK Anda bertanya “Bagaimana caranya untuk menjadi kaya?”
Pikiran Anda mulai berpikir, menggali apa saja kemungkinan cara untuk menjadi kaya bagi diri Anda. Anda bisa merasakan perbedaannya? Perasaan Anda jadi lebih enak, betul tidak?
Memang itulah triknya! Pikiran manusia itu LUAR BIASA!
Saat Anda bertanya “Bagaimana Caranya?” maka Anda bisa mendapatkan jawaban yang lebih berkualitas dan bermanfaat dari pikiran Anda.
Memory dan informasi yang pernah Anda lihat, dengar dan pelajari akan tersimpan selamanya. Anda cuma butuh ‘kunci’ yang tepat untuk mengaksesnya kembali. Kuncinya adalah dengan bertanya “Bagaimana Caranya?”
Daripada Anda bertanya “Kenapa saya bisa tertipu?” (seperti yang saya alami beberapa tahun yang lalu, yang mengakibatkan saya bangkrut),
LEBIH BAIK Anda bertanya “Apa pelajaran yang bisa diambil dari kejadian ini? Bagaimana caranya untuk bangkit kembali?”
Tetapi itulah yang terjadi pada diri saya saat saya tertipu sehingga seluruh tabungan hingga mobil pun harus dijual, itupun masih menyisakan hutang di bank.
Saya bertanya pertanyaan yang salah “Kenapa kok saya bisa tertipu?” dan jawaban yang muncul di pikiran saya jadi malah negatif sehingga akhirnya saya menyalahkan semua orang. Saya menyalahkan diri sendiri mengapa saya begitu bodoh.
Apa hasilnya?
Saya bukan tambah bangkit, saya tambah terpelosok, tambah frustasi, tambah stress dan jadinya semakin mengasihani diri sendiri.
Hanya saat saya mendisiplinkan berulang kali untuk memfokuskan pikiran saya untuk bertanya “Bagaimana Caranya?” ke diri saya, barulah saya bisa mendapatkan jawaban-jawaban berkualitas yang akhirnya membantu saya untuk mengubah nasib.
Di bisnis online pun juga demikian. Saat Anda memulai bisnis online dan menemui kesulitan atau tantangan (ini kata yang lebih bagus daripada bilang ada masalah), janganlah bertanya:
“Kenapa ya saya kok gak bisa-bisa buat website?”
“Kenapa ya order saya sedikit?”
“Kenapa ya sudah bayar iklan tapi gak ada order?”
LEBIH BAIK Anda bertanya seperti ini:
“Bagaimana caranya agar website saya bisa jadi seperti yang saya inginkan?”
“Bagaimana caranya agar order saya jadi banyak seperti yang didapat oleh alumni lain?”
“Bagaimana caranya agar bayar sedikit biaya iklan tapi ordernya banyak?”
Anda bisa merasakan bahwa hanya dengan mengganti cara bertanya ini, akan muncul beberapa ide dan jawaban-jawaban yang berbeda dan lebih bermanfaat.
Jadi itulah salah satu perbedaan antara orang yang gagal dan orang yang sukses. Cara mereka bertanya dan jenis pertanyaan yang mereka ajukan berbeda.
Richard Branson (konglomerat dan salah satu orang terkaya di Inggris) saat memimpikan ingin membuat kesempatan bagi orang umum untuk melakukan perjalanan mengelilingi planet bumi dari luar angkasa, dia tidak bertanya “Apakah Mungkin?”, dia bertanya “Bagaimana Cara Mewujudkannya?”
Dan lahirlah Virgin Galactic yang merupakan penerbangan komersial pertama yang akan membawa orang-orang sipil (bukan astronot) mengelilingi Bumi dari luar angkasa!
[sc:cta-akhir-artikel]Jadi ingatlah hal-hal besar yang Anda raih di kehidupan Anda, dimulai dari pikiran dan fokus Anda.
Dan salah satu cara terbaik untuk fokus ke hal positif dan pikiran yang mendukung Anda adalah dengan mengubah pertanyaan yang Anda ajukan ke diri Anda.
Rubah cara bertanya maka Anda sedang mengubah nasib Anda.