Pola Pikir Seperti Ini yang Buat Anda Jadi Kaya, Tetap Kaya dan Lebih Bahagia
Mau Jadi Kaya dan Tetap Kaya?
Anda tanya pertanyaan ini kepada 100 orang, yang jawab “YA TENTU MAU!” ada 120 orang.
Lho kok bisa tambah banyak? Ya karena teman dari 100 orang yang sempat dengar pertanyaan tadi juga ikut jawab he..he.. 🙂
Saya yakin tidak ada orang yang ingin jadi miskin atau melarat. Anda dan saya pasti ingin jadi kaya agar taraf hidup jadi lebih baik, bisa memberikan yang terbaik buat keluarga, hidup jadi lebih mudah, tidak pusing melulu mikiran tagihan-tagihan yang belum terbayar dan lebih bisa bantu/kontribusi ke keluarga atau orang lain yang membutuhkan.
Jika ada teman atau relasi Anda atau siapapun yang mengatakan “Jadi kaya, bakal punya banyak masalah” atau omongan sejenis itu, Anda cepat-cepat menjauh saja agar tidak ketularan virus cara berpikir yang mematikan tersebut 🙂
Seseorang yang pernah kaya dan pernah miskin/melarat akan setuju bahwa lebih baik menjalani kehidupan dan menghadapi tantangan kehidupan dengan kondisi punya uang banyak daripada tidak punya uang.
Saya tidak bilang bahwa jadi orang kaya itu tidak punya problem/masalah, tetapi Anda akan setuju bahwa kesulitan, masalah dan tantangan akan lebih mudah dihadapi saat Anda punya banyak uang.
Nah kali ini saya akan membahas sesuatu pola pikir atau mindset yang saya pelajari dari banyak orang sukses, lalu saya praktekkan dan hasilnya saya jadi lebih makmur dan yang lebih penting lagi saya jadi lebih bahagia.
Mindset atau Pola Pikir Apa yang Dimiliki oleh Orang Sukses?
Yaitu Pola Pikir Berkelimpahan atau dalam bahasa inggris sering disebut Abundance Mindset.
Saya akan menjelaskan dulu apa itu Abundance Mindset atau Pola Pikir Berkelimpahan, setelah itu baru saya jelaskan bagaimana cara mempraktekkannya.
Sebelum saya menjelaskan lebih jauh tentang Pola Pikir Berkelimpahan, ketahui dulu lawan katanya yaitu Pola Pikir Berkekurangan atau Scarcity Mindset.
Seseorang yang memiliki Pola Pikir Berkelimpahan atau Abundance Mindset adalah orang-orang (sebut saja kelompok pertama) yang percaya bahwa ada lebih dari cukup segala sesuatu di dunia ini bagi semua orang.
Mereka percaya bahwa setiap orang bisa dapat bagian dari segala sesuatu yang baik di dunia ini. Entah itu kekayaan, kesuksesan, energi positif, teman, kebahagiaan dan lain-lain.
Sebaliknya, orang yang memiliki Pola Pikir Kekurangan atau Scarcity Mindset percaya bahwa segala sesuatu di dunia ini terbatas, hal yang baik tidak cukup jika dibagi ke semua orang.
Jadi jika dunia diibaratkan sebagai sebuah kue, kalau dibagi, ada yang dapat bagian, ada yang tidak dapat bagian alias apes 🙂
Tidak perlu berdebat siapa yang benar, siapa yang salah, tidak ada gunanya. Ini adalah pola pikir, setiap orang berhak merasa dirinya benar.
Yang bisa saya jelaskan dan perlu Anda mengerti adalah berdasarkan pembelajaran, pengalaman dan melihat kehidupan banyak orang, masing-masing pola pikir punya ciri-ciri dan konsekuensi.
Ciri-ciri Pola Pikir Berkelimpahan vs Pola Pikir Kekurangan
Orang dengan pola pikir berkelimpahan biasanya dermawan, suka berbagi dan membantu orang lain, baik berupa materi maupun non materi. Saat ada saudara atau organisasi sosial yang membutuhkan, mereka akan membantu sesuai kemampuan.
Mereka percaya bahwa mereka berkelimpahan, punya lebih dari cukup untuk hidup, jadi tidaklah masalah untuk membantu orang lain yang membutuhkan. Mereka tidak merasa kekurangan jika memberi sebagian hartanya untuk orang lain.
Sebaliknya orang dengan pola pikir kekurangan, biasanya pelit untuk berbagi atau menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu orang lain.
Mereka merasa harta yang dimiliki terbatas sehingga harus dijaga ketat agar tidak boleh ada yang keluar. Masuk boleh, keluar tidak boleh, seperti jalan satu arah:) Mereka merasa kalau memberi orang lain, mereka akan kekurangan.
Orang dengan pola pikir berkelimpahan biasanya senang melihat kesuksesan orang lain, bukan malah iri atau dengki seperti yang biasanya terjadi pada banyak orang. Kenapa?
Karena orang dengan pola pikir berkelimpahan percaya bahwa hal yang baik terjadi pada orang lain, juga bisa terjadi pada dirinya karena dunia ini berkelimpahan sehingga lebih dari cukup bagian untuk semua orang.
Orang dengan pola pikir berkelimpahan percaya kue (atau apapun hal yang baik) begitu BESAAARR atau berlimpah sehingga lebih dari cukup bagi semua orang untuk mendapatkan jatahnya.
Nah, saat Anda tahu Anda juga bisa dapat bagian dari sebuah kue yang sangat besar, apakah Anda akan berebut atau menginjak orang lain untuk mendapatkan jatah Anda?
Tentu tidak karena Anda tahu Anda tinggal belajar untuk mengetahui bagaimana cara mendapatkannya dan mulai menjalani prosesnya, sama seperti yang dilakukan oleh orang yang sukses atau memiliki hal yang Anda inginkan.
Sebaliknya orang dengan pola pikir kekurangan, biasanya iri, dengki atau tidak senang saat melihat kesuksesan orang lain.
Mereka biasa punya teori kenapa seseorang bisa sukses seperti:
“Dia itu hanya beruntung!”
“Dia lahir dari keluarga kaya, ya jelas gampang lah”
“Dia banyak relasi orang kaya, ya pasti banyak dibantu”
dan lain-lain.
Apa Penyebab Orang Iri Saat Melihat Kesuksesan Orang Lain?
Tidak lain, tidak bukan karena mereka merasa tidak bisa atau tidak mampu mendapatkan kesuksesan atau hal baik yang terjadi pada orang lain.
Mereka merasa tidak percaya diri dan juga memiliki pola pikir kekurangan sehingga merasa jika orang lain dapat sesuatu yang baik, mereka merasa jatah hal baik yang bisa didapat jadi berkurang dan habis.
Saat seseorang memiliki perasaan kekurangan seperti ini dan juga negatif terhadap orang yang sukses atau pada orang yang memiliki sesuatu yang tidak dia miliki, artinya dia memberikan energi negatif pada orang sukses tersebut.
Sehingga bagaimana mungkin dia bisa menarik hal yang dia inginkan (kesuksesan) kalau dia memberikan energi negatif pada orang yang memiliki hal yang dia inginkan?
Itu sebabnya hati-hati bergaul dengan orang-orang yang ‘benci’ atau memiliki pandangan negatif dengan orang kaya atau orang sukses. Jangan sampai Anda jadi ketularan penyakit ini.
Kita justru seharusnya turut senang saat seseorang meraih kesuksesan sehingga kita memberikan energi positif agar kita juga bisa menarik hal yang sama terjadi pada diri kita.
Jadi Kaya Dulu atau Punya Pola Pikir Berkelimpahan Dulu?
Yang ada ayam dulu atau telur dulu? 🙂
Jangan dipikir bahwa orang dengan pola pikir berkelimpahan selalu orang kaya sedangkan orang dengan pola pikir kekurangan pasti orang miskin. Sama sekali tidak!
Saya sudah bertemu dengan banyak orang dari berbagai kalangan. Dari level atas, level bawah dan diantaranya. Saya bisa menyimpulkan jumlah kekayaan tidak bisa menunjukkan pola pikir yang dimiliki seseorang.
Pola pikir tidak sama dengan jumlah kekayaan yang dimiliki. Orang bisa saja kaya, tapi memiliki pola pikir kekurangan. Sebaliknya, orang bisa saja masih punya harta terbatas, tetapi bisa jadi punya pola pikir berkelimpahan.
Tetapi biasanya yang akan terjadi adalah orang yang punya pola pikir berkelimpahan, biasanya cepat atau lambat juga akan jadi orang kaya.
Sebaliknya orang dengan pola pikir kekurangan, hidupnya begitu-begitu saja dan bahkan pelan-pelan bisa jadi malah menurun hidupnya.
Kenapa hal itu bisa terjadi?
Saya tidak tahu pasti, saya hanya banyak mempelajari dan mengamati kehidupan dan karakter banyak orang saja. Mungkin Tuhan atau Alam Semesta senang pada orang yang memiliki pola pikir berkelimpahan karena orang seperti ini akan bermanfaat bagi banyak orang he..he.. may be 🙂
Kemungkinan lain yang bisa saya pikirkan adalah karena merasa dunia ini berkelimpahan, maka orang dengan pola pikir berkelimpahan lebih optimis, lebih positif dan lebih percaya dengan orang lain.
Sedangkan orang dengan pola pikir kekurangan lebih pesimis, lebih negatif dan lebih tidak percaya dengan orang lain.
Perbedaan cara pikir ini saja sudah jelas bisa membuat hasil yang berbeda dalam hidup seseorang seperti yang saya jelaskan di artikel “Mindset yang Perlu Anda Miliki untuk Sukses di Apapun”
Yang perlu Anda ingat adalah pola pikir adalah sesuatu yang bisa dipelajari dan bisa dibentuk karena pola pikir adalah sebuah kebiasaan.
Awalnya mungkin cukup sulit untuk membentuk kebiasaan baru, tetapi lama kelamaan saat Anda mengulangi dan melakukan secara terus menerus, kebiasaan atau pola pikir baru bisa terbentuk dengan kuat.
Bagaimana Membentuk Pola Pikir Berkelimpahan?
Dari belajar, mengamati dan bergaul dengan orang-orang yang kaya dan memiliki mindset berkelimpahan, saya menemukan dua pola atau kebiasaan yang mereka miliki.
Dua hal ini lalu saya tiru, saya praktekkan dan hasilnya pelan-pelan saya bisa bangkit dari kondisi terpuruk dan bisa meraih kesuksesan yang dulunya hanya impian saja. Tetapi yang lebih penting adalah saya jadi lebih bahagia dari mempraktekkan dua hal ini.
Apa dua cara untuk mengembangkan Mindset Berkelimpahan yang saya maksud?
Karena artikel ini saja sudah cukup panjang, saya akan bahas di artikel lanjutan saja yaitu cara pertama bisa Anda baca di Cara Pertama untuk Memiliki Mindset Berkelimpahan.
Saat Anda punya pertanyaan atau ingin memberikan komentar tentang isi artikel ini, silakan tuliskan di bagian komentar di bawah ini. Saya membaca dan membalas setiap komentar yang masuk. Thanks.
[sc:cta-akhir-artikel]